Halaman

KONSEP PENDIDIKAN INTEGRAL

Sumber Gambar : http://inspirably.com
Secara paradigmatik, pendidikan harus ditata pada asas tauhid. Suatu pandangan kehidupan, pemahaman, penghayatan serta implentasi dalam  pola sikap, ucap dan tindakan (iman), atas realitas kehidupan, serta entitas dari realitas tersebut akan adanya penciptaan, ketergantungan, pengaruh, tujuan dan rujukan serta keberadaan pencipta. Dalam bahasa sehari-hari  tauhid sering diartikan meng-Esa-kan Tuhan.

   Asas tauhid ini merupakan landasan, jiwa dan ortientasi pendidikan. Karena pendidikan itu objeknya adalah manusia, maka presepsi manusia juga harus berdasarkan tauhid, bukan atas presepsi manusia itu sendiri. Inilah otortas Tuhan sebagi bagian nilai dari tauhid.  Atas dasar itu pilar kita memahami bahwa manusia dikategorisasi dari status dan fungsinya, baik sebagai individu, atau sebagai bagian dari masyarakatnya, lingkunganya dan alamnya serta ditunjau berdasarkan instrumentasi yang dimilikinya.

   Manusia memiliki status dan fungsi  hidup sebagi abdullah dan khaliffatulah.  Dalam rangka mengemban amanat tersebut, maka diperlukan kemampuan  berupa tumbuh dan berkembangnya aspek-aspek instrumentasi kemampuan manusia secara integral dan seimbang, yaitu aspek aqliyah, ruhiyah dan jismiyah.   Dengan demikian kemampuan yang dimiliki manusia dengan tumbuh dan berkembangnya kemampuan intrumentasinya, adalah dalam rangka memerankan secara fungsional dan integratif antara sebagai hamba (‘abid) yang berdimensi sebagai pribadi dan sebagai khalifah yang berdimensi sosial dan lingkungan alam.

Aspek-aspek tersebut satu sama lain tidak berdiri sendiri dan saling berhubungan pengaruh secara timbal balik. Kemudian integralitas dan keseimbangan aspek-aspek tersebut yang akan membentuk kepribadian, dan tingkat kemampuan aspek-aspek tersebut yang menentukan tingkat peran dan fungsionalnya baik secara pribadi, terhadap lingkungan sosial dan lingkungan alamnya. 


Secara faktual, pendidikan melibatkan  tiga unsur pelaksana: yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, sesuai dengan proporsi peran dan keterlibatan serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didik. (wkt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar